Kamis, 11 Desember 2008

Kiat Mencari Suami

Ini bukanlah bentuk budaya yang buruk untuk memberikan sebanyak-banyaknya informasi kepada kaum hawa tentang kiat-kiat memilih suami, karena berkaca dari kondisi masyarakat yang ada, dimana wanita hanya dijadikan objek namun tidak diberikan kesempatan yang cukup untuk membela diri. Disamping itu, untuk menghindari salah pilih dari awal, tentang “how to get a man to be marry”.

Sebagai orang yang beragama, sudah menjadi keharusan untuk memilih pasangan yang mengerti agama. Tidak mesti harus lulusan pesantren, tidak mesti jidat hitam, tidak mesti fanatik yang gak karuan. Kita hanya tahu secara pasti, bahwa calon yang kita pilih, bisa baca quran, faham hadits, ngerti sejarah Islam, dan yang terakhir, punya semangat beragama yang baik. Karena banyak kita tahu sebagian orang ngerti agama, tapi malah agama dijadiin mainan.

Yang kedua adalah, memiliki pandangan jauh ke depan. Karena dia bakal kita jadikan orang yang didepan, kita jadikan pemimpin, pemimpin harus memiliki pandangan jauh kedepan. Tidak terlena dengan kondisi yang ada dan tidak terpaku pada masalah. Tetap fokus pada pencarian jalan keluar dan tidak terpengaruh dengan yang lain.

Yang ketiga adalah spirit hidup yang baik, kenapa spirit hidup ini menjadi penting dalam kriteria memilih suami, terlebih lagi masuk dalam urutan yang teratas, pertama, spirit akan menjadi api atau motivasi bagi seorang suami untuk mewujudkan segala yang dicita-citakan. Spirit akan mendorong seluruh potensi yang ada untuk mengejar cita-cita. Jika spirit seseorang kecil, bahkan menipis, bisa jadi ini tanda-tanda kereta yang ditarik akan melambat dan bisa-bisa berhenti ditengah jalan sebelum sampai ke tujuan. Minimal untuk hidup layak, kita perlu semangat hidup yang layak pula untuk diperjuangkan, jangan nunggu nasib, walaupun nasab sudah ok, kalo nunggu nasib, ya ga bakal berubah!

Waktu tiga hal tersebut saya ungkapkan, tiba-tiba seorang ibu nyeletuk, “yang penting 5 T. Kalo mau dapat suami yang ok, syaratnya Cuma 5 T!” dengan kalem saya nanya, apa yang dimaksud dengan 5 T yang Ibu maksud.

Pertama, Teguh pendirian, karena kalo cowok klemar-klemer ga bakal bisa diajak perang, kalo ga bisa diajak perang, berarti ga bisa diajak berjuang, kalo ga bisa diajak berjuang, ga bisa diajak ngerubah nasib.

Kedua, Tegap badannya, karena kalo badanya lembut atau bahkan kelebihan berat badan, ga ada wibawanya, kalo ga ada wibawa, gimana kita bisa ngormatin, kalo kita ga bisa ngormatin, gimana mau maju.

Ketiga, Tampan (ini bonus) kalo kita dapat yang satu ini, berarti kita dapat bonus. Karena tampan membuat kita berbunga-bunga, kayak di film-film, kalo bintang filmnya ganteng, yang lain semuanya bisa diatur.

Keempat, Ti..... apa tuh namanya, bahasa yang ga nyinggung perasaan orang lain, eh, diganti aja, Taji, itu tuh! Buat kita bisa punya keturunan. Karena sering kita denger, ganteng sih boleh, kayak sih boleh, tegap sih boleh, tapi kalo ga bisa bikin yang satu itu, kayaknya jadi kurang syarat kalo kita lagi pada ngumpul.

Kelima, Tabungan, bukannya matre, ga usah munafik lah! Kalo punya tabungan, apalagi kalo semakin banyak jumlahnya, rasanya dunia ini semakin “endah gitchu loh!”

Itu pendapat ibu-ibu loh! yang secara diam-diam, saya hapalin, saya jadiin pertimbangan juga kalo ngasih nasehat ke orang lain, termasuk kepada sampean.

Yang selanjutnya adalah sifat-sifat yang harus dihindari, pertama, sifat pelit, ini sifat yang harus dihindari oleh calon yang kita akan jadikan suami. Karena pelit ini adalah sifat yang kurang baik, maka sebaiknya kita hindari bertemu dengan orang yang punya sifat ini. Konon kabarnya, pelit sifat yang sulit dirubah (saking pelitnya tuh! Ngerubah aja pake diperhitungkan, takut kena biaya kalee!). bisa dibayangkan, ketika kalo semuanya terlalu diperhitungkan secara sangat-sangat efisien, mendekati tanpa biaya, maka suasana jadi ga enjoy lagi, mau minta ini, dibilang mahal, mau jajan, dibilang boros, mau beli baju baru, dibilang baju yang lama masih bagus. Akhirnya, duit banyak, tapi ga boleh jajan.

Sifat iri, jangan pernah mau bersama orang seperti ini, karena dengan sifat irinya ini, kita akan selalu memperhatikan orang lain dengan penuh iri. Selalu memandang orang dari sudut negatif dan jeleknya. Sedangkan iri adalah sifat yang dibenci Allah.

Terakhir, KDRT (bukan KrisDayanti, Ruth sahanaya & Titi DJ loh!), itu tuh! Kekerasan dalam rumah tangga. Makanya, sebelum proses berlanjut ke jenjang yang lebih serius, banyak tanya ke temen-temennya, atau saudaranya, apakah laki-laki yang kita mauin, hobi marah-marah, hobi caci maki orang, hobi mukul, atau segala bentuk hobi yang bentuknya akan mengarah kepada kekerasan. Soalnya, kalo sudah merried baru kita tahu, ternyata suami kita suka mukul, berarti kita sudah babak belur dulu, baru ngadu. Itu pun belum tentu kita bisa bubaran, karena sudah terlanjur cinta or yang lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar